Wednesday, October 11, 2017

Pandan Sponge Cake, Empuk dan Lembut Tanpa Emulsifier

Sabtu kemarin sempat coba resep baru,  pandan sponge cake. Dari deskripsi bolunya sepertinya enak dan lembut sekali. Jadi penasaran sama tekstur dan rasanya.


Sebenarnya untuk bolu sih tetep buatan ibu yang jadi favorit, apalagi bagian kulit bolunya. Tapi pernah makan sepotong bolu snack box di sebuah acara, dan itu enak. Sudah lupa tekstur bolunya padahal, yang diinget adalah bolunya enak. Itu aja. Hehe... Nah, sejak itu penasaran sama bolu deh.


Dari hasil praktek kemarin, ternyata bolunya memang lembut. Menurut saya empuk dan lembutnya mirip dengan cake potong, meski cara pembuatannya berbeda. Untuk bolu ini cara buatnya telur dan gula dikocok hingga mengembang baru ditambah terigu lalu cairan. Sedangkan cake potong putih telur dikocok hingga kaku baru dicampur ke bahan lainnya. Soal rasa, dua-duanya enak dan warna serta harum pandannya sungguh menggoda.


Berikut resep aslinya saya salinkan. Di resep disebutkan untuk menggunakan loyang ukuran 18, tapi kemarin adonannya cukup banyak untuk ukuran loyang itu jadi sebagian saya pindahkan ke dua cupcase. Itupun setelah matang adonannya mengembang sampai ke bibir loyang. Jadi baiknya gunakan loyang ukuran 20 saja. Saya juga mengganti santan dengan susu karena malas pergi ke warung, kalau pakai santan pasti rasanya jauh lebih enak!

Pandan Sponge Cake
ala Mama Aisyah
adapted from Naila Hari

Bahan:
4 butir telur, suhu ruang *
160 gr gula pasir
160 gr tepung terigu serbaguna/protein sedang, ayak **
1/2 sdt garam
1 sdt vanila bubuk
60 ml minyak sayur
90 ml santan sedang-kental (dari 30-40 ml santan kental kara yang diencerkan dengan air) ***
3/4 sdt pasta pandan, atau secukupnya

* untuk mempercepat telur mengembang baik, kadang saya rendam dulu telur pake air anget. Telur mengembang baik di suhu hangat ~40C

** untuk hasil yang lebih lembut lagi, bisa gunakan cake flour/tepung terigu protein rendah. Atau bisa juga dengan menambahkan sejumlah maizena (dan mengurangi porsi terigunya)
contoh: ganti 160 gr terigu menjadi [130 gr tepung terigu + 30 gr tepung maizena]

*** sebaiknya tidak dingin dari kulkas, hangatkan sebentar dengan microwave kurang lebih 30 detik. Kalo dingin biasanya trus susah nyampur sempurna di adonan

Cara membuat:
1. Panaskan oven 150 C. Alasi loyang bulat diameter 18 cm tinggi 7 cm dengan baking paper (bagian bawahnya saja). Kalo pake loyang yang bongkar-pasang, biarkan tanpa alas dan olesan. Sisihkan
2. Kocok telur dengan handmixer kecepatan 3 (sedang). Saat mulai berbuih/berbusa dan putih, tambahkan gula pasir sedikit demi sedikit sambil terus dikocok. Teruskan mengocok hingga kental berjejak (dengan handmixer saya butuh 7-10 menitan). Tambahkan garam dan vanila bubuk, kocok rata.
3. Masukkan tepung dengan cara diayak, 3 tahap. Tiap kali dimasukkan, aduk balik dengan spatula hingga tercampur rata. (bisa juga pake mixer kecepatan terendah, sebentar saja)
4. Masukkan minyak dan santan sedikit demi sedikit, tambahkan sekalian juga pasta pandan kemudian aduk balik dengan spatula (bisa juga pake mixer kecepatan terendah, sebentar saja). Pastikan tidak ada yang tertinggal di dasar mangkok.
5. Tuang adonan ke loyang perlahan. Hentak-hentakkan loyang supaya gelembung udara yang terperangkap hilang.
6. Panggang selama 30 menit di suhu 150C, kemudian naikkan suhu jadi 160C. Panggang lagi 25-30 menit, atau hingga tusuk gigi dimasukkan keluar bersih.
7. Keluarkan dari oven, hentakkan di atas meja (ini katanya mengurangi penyusutan). Balik loyang sekitar 5 menit di atas rak kawat kemudian segera keluarkan dari loyang, dinginkan cake di atas rak kawat. Potong setelah benar-benar dingin untuk mendapatkan hasil irisan yang rapih.





Thursday, September 21, 2017

Cake Potong Pandan

Minggu lalu ada nikahan kerabat, terpikir buat sesuatu untuk suguhan tamu nantinya. Mau buat cake potong, tapi khawatir cakenya kering jika lama-lama terpapar udara, seperti sebelumnya pernah buat sponge cake dan kering.

Cake yang dibuat untuk uji coba daya tahan kelembutannya

Alhamdulillah resep teh Ricke penyelamatku. Setelah pilah-pilih resep, fix mau buat cake pandan dari blog Ricke-ordinarykitchen. Disebutkan di blog kalau cake pandan ini pakai resep dasar bolu hongkong yang hasil akhirnya adalah cake yang empuk, lembut dan kepes-kepes. Teksturnya mirip chiffon katanya. Untuk uji coba, sehari sebelumnya saya buat cake ini satu loyang dan seperti biasa, resep dari blog ini recommended. Rasa cakenya enak dan teksturnya lembut. Soal daya tahan, cake pandan ini awet empuknya meski sudah 11 jam! Saya menyisakan satu potong cake pandan ini di piring kecil tanpa tutup. Saya biarkan di udara terbuka mulai dari jam 9 pagi sampai jam 8 malam. Kenapa cuma sampai jam 8, karena itu potongan terakhir dan udah ngga tahan mau di makan 😂.  Teksturnya yang ringan dan lembut ini bikin ngga berasa kalau makan satu potong, maunya lagi dan lagi 😂

Sekarang resep ini jadi resep andalan untuk cake potong. Next mau coba rasa moka, pasti aromanya ngga kalah menggoda seperti cake pandannya.

 

Cake Potong Pandan Keju
by Ricke 'Bunda Nadhifa'

Bahan A:
4 kuning telur
30 gram gula pasir
1 sdt emulsifier
1/4 sdt vanilla
1 sdm susu cair

Bahan B:
4 putih telur
1/4 sdt garam
1/2 sdt air jeruk nipis (pengganti cream of tar tar)
50 gram gula pasir

Bahan C:
60 gram terigu
15 gram maizena
1/4 sdt baking powder
---> Campur dan ayak

Bahan D:
1 sdt pasta pandan
60 gram butter/margarine, lelehkan

Topping:
Buttercream
Keju cheddar parut
Cherry merah untuk hiasan

Cara membuat:
1. Panaskan oven 190'C. Siapkan loyang persegi ukuran 24x24x4 cm. Olesi dasarnya dengan margarin, alasi dengan kertas roti, oles lagi dengan margarin. Sisihkan.
2. Bahan A: Kocok kuning telur, gula pasir dan emulsifier hingga kental dan putih. Masukkan vanilla dan susu cair, kocok rata. Sisihkan.
3. Bahan B: Kocok putih telur, garam dan air jeruk nipis sampai berbusa dan setengah mengembang. Masukkan gula pasir sedikit demi sedikit sambil terus dikocok hingga putih telur mengembang soft peak.
4. Masukkan bahan A (kuning telur) sedikit demi sedikit ke bahan B (putih telur) sambil dikocok perlahan hingga tercampur rata.
5. Masukkan bahan C (campuran terigu) aduk rata dengan spatula atau mixer kecepatan rendah.
6. Masukkan bahan D (pasta pandan dan butter/margarin leleh), aduk balik dengan spatula hinga rata dan homogen.
7. Tuang ke loyang dan panggang hingga matang 15-20 menit. Angkat dan dinginkan. Oles dengan buttercream dan taburi keju cheddar parut. Potong-potong. Hias dengan cherry merah.

Cake potong pandan keju sudah di dalam dus, siap dibawa




Brownies Setengah Kilo

Sudah lama buat brownies ini sejak jamannya ngehits di fb dan beberapa waktu lalu buat lagi khusus untuk teman yang baru saja melahirkan. Sengaja saya buatkan brownies untuk menghindari memberi kado yang tidak diperlukan atau malah memberi kado barang yang sama dengan yang sudah dibeli. Lagipula setelah melahirkan si ibu juga butuh perhatian seperti si bayi, jadi biarlah saya beri sesuatu untuk ibunya saja supaya ibu senang, keluarga riang.


Browniesnya menggunakan loyang ukuran 24 dan saya tempatkan di box pizza supaya aman di perjalanan. Supaya cantik, setelah matang browniesnya diberi coretan coklat leleh lalu topping yang hasilnya seperti di gambar. Agak berantakan sepertinya ya...


Berikut salinan resepnya dari blog teh Nicke aucoindemacuisine. Saya hanya menggunakan 1/2 resep saja untuk loyang ukuran 24.

Brownies Setengah Kilo by Nickejj

Bahan :
1/2 kg telur (8 butir)
1/2 kg gula pasir
1/2 kg tepung terigu
50 gram coklat bubuk

Bahan cair :
1/2 kg DCC (Dark Chocolate Compound) di lelehkan.
500 gr (mentega dan minyak): 250 gr mentega + 250 gr minyak

Tambahan untuk selera (optional) :
vanili 100 gr susu bubuk (3 sdm susu kental manis) atau
2 sdm nescafe cairkan dulu sedikit dengan air panas

Cara membuat very simple :
1. siapkan 4 buah loyang (30x10x4) alasi kertas kue.
2. panaskan oven,
3. lelehkan (coklat dan mentega di masing-masing tempat),
4. Kocok telur dan gula hingga memutih kental,
5. masukan tepung, coklat bubuk, vanili
6. lalu masukkan bahan cair (coklat, minyak, mentega)
7. bagi di 4 loyang, panggang.





Note dari blog aucoindemacuisine:



Thursday, September 14, 2017

Pizza Sosis

Beberapa hari lalu ditagih janji untuk buat pizza. Katanya sudah nunggu sampai sebulan hanya untuk dibuatin pizza. Padahal saat itu lagi ngga ada bahan untuk topping pizza. Saking merajuknya, toppingnya cuma sosis aja pun rela. Di kulkas memang cuma ada sosis sih. Ga tahan dirajuk, akhirnya ambil timbangan dan mulai nimbang-nimbang bahan. Lumayan nanti buka puasa arafah jadi ada cemilan.

Untuk rotinya saya pakai resep dari hanamira kitchen. Resep saya salin di sini, tapi untuk jelasnya bisa langsung ke blog tersebut karena ada gambarnya jadi bisa memudahkan.


Pizza
Sumber: hanamirakitchen.blogspot.co.id

Bahan
250 gr tepung terigu protein tinggi
5 gr garam
4 gr ragi instan
8 gr susu bubuk
1 gr bread improver (boleh di-skip jika tidak ada)
20 ml minyak goreng
150 ml air (pakai air es lebih bagus)

Cara Membuat :
1. Campur tepung terigu, ragi instan, susu bubuk, bread improver, minyak, dan air (bisa ditambahkan sedikit-sedikit untuk memastikan adonan tidak terlalu lembek) dalam wadah, mikser dengan kecepatan sedang hingga adonan setengah kalis, masukkan garam, mikser lagi hingga kalis (kurang lebih 8 menit). Bisa juga diuleni secara manual. (kalau mau kalis elastis lebih bagus yaa...tapi crust pizza sepertinya tidak perlu elastis sangat).

2. Bulatkan adonan, taruh dalam baskom dan tutup dengan plastic wrap, diamkan selama 15 menitan.

3. Gilas adonan hingga pipih berbentuk lingkaran dengan diameter 30 cm, atau bisa dilebihkan kalau ingin membuat pinggiran pizza tinggi. Kelebihan ini nanti bisa dilipat di sepanjang pinggiran crust.

4. Taruh lembaran adonan di loyang, ratakan/stretch dengan rolling pin kecil atau menggunakan tangan, agar loyang tertutup rata dengan adonan hingga ke tepinya. Kemudian tusuk - tusuk dengan garpu, diamkan lagi selama 10 menit.

5. Olesi permukaan adonan dengan minyak goreng/olive oil, oleskan saus secara merata. Taburi 1/2 bagian keju mozarella parut, ratakan. Taburkan daging cincang, jagung pipil, paprika dan bawang bombay, terakhir tutup dengan 1/2 bagian keju mozarella parut yang tersisa. (Tahap ini saya hanya mengoleskan saos dan sosis di permukaan pizza dan menaburkan parutan keju edam dan parmesan.)

6. Panggang dalam oven dengan suhu 230 derajat celcius selama 12-15 menit hingga matang kecoklatan.


Untuk topping disesuaikan dengan bahan yang tersedia di rumah. Karena ngga ada saos tomat atau saos bolognaise, akhirnya saya buat saos sendiri. Terbuat dari tumisan bawang putih, sosis, saos sambel. Semua dicampur dan ditumis. Saya tambahkan juga sedikit air supaya tidak terlalu kental, sedikit gula, garam, lada juga oregano. Agak ngaco memang, pokoknya asal jadi saos.

Saya juga menaburkan keju edam dan parmesan. Ternyata jadi asin. Keju yang ditabur terlalu banyak sepertinya, lain kali mungkin pakai keju cheddar aja deh. Ukuran rotinya pun masih terlalu tebal karena pakai loyang lebih kecil dari yang disarankan.

Besoknya kami buat pizza lagi untuk makanan berbuka puasa. Saosnya juga masih sama, toppingnya juga sama, tapi taburannya keju cheddar saja. Loyang yang dipakai ukuran 30cm dan hasilnya kurang lebih masih sama dengan yang sebelumnya karena toppingnya sama... hehe... Tetapi rasanya tidak terlalu asin seperti sebelumnya dan ketebalan rotinya cukup. Apapun, pizzanya tetap enak dan habis seketika.



Monday, August 21, 2017

Deep Dish Fudgy Oatmeal Bars

Ini adalah entry kedua untuk event online baking bareng dengan oatmeal OATSY – Diet sehat untuk Indonesia sehat. Dari beberapa resep yang berhasil saya kumpulkan di Pinterest, akhirnya saya memutuskan untuk membuat Deep Dish Fudgy Oatmeal Bars. Alasannya karena adanya lapisan coklat fudge yang sangat menggoda. Testimoni dari yang pernah membuat oatmeal bars ini pun positif. Jadi, sudah diputuskan saya akan coba membuatnya.


Cara membuatnya mirip dengan Oatmeal Bears Cookies, bedanya yang ini ditata dalam loyang dan bagian tengahnya dilapis dengan olesan fudge. Fudge ini mudah saja membuatnya, hanya SKM, coklat, mentega dan garam dicampur dan dipanaskan hingga tercampur. Dari kolom testimoni, ada beberapa yang bilang kalau oatmeal bars ini rasanya terlalu manis jadi untuk antisipasi takaran SKM saya kurangi dan saya hanya menggunakan setengah bagian fudge saja. Hasilnya enaaaaak! Teksturnya sangat lembut, tidak bisa dipegang terlalu lama. Mungkin karena waktu panggang kurang lama. Soal rasa, rasanya enak. Saya seperti makan fudgy brownies. Lapisan fudge manisnya cukup. Tapi rasanya ada yang kurang, seandainya adonan ditambahkan kacang-kacangan untuk memberi tekstur di oatmeal bars pasti akan jauh lebih enak.

Deep Dish Fudgy Oatmeal Bars

Cookie:
1 cup {2 sticks} salted butter, softened
2 cups light brown sugar
2 large eggs
2 tsp. vanilla
⅓ cup milk {I use 1%, but any kind will work}
2 & ½ cups all-purpose flour
3 cups old-fashioned oats
1 tsp. baking soda
1 tsp. Salt

Fudge:
1 {14 oz.} can Eagle brand sweetened condensed milk
1 {12 oz.} bag milk chocolate chips
⅓ cup salted butter
1 tsp. vanilla extract

Instructions
1. Preheat oven to 350°F and grease a 9x13 inch nonstick pan.
2. In a medium bowl, combine the butter, brown sugar and eggs and mix well. Add the vanilla and milk and incorporate well.
3. In a medium, separate bowl, combine the flour, oats, baking soda, and salt. Add the dry ingredients to the wet ingredients and mix well. Spread ⅔ of the mixture into the pan and set aside.
4. In a medium saucepan, combine all of the ingredients for the fudge and let melt completely over medium heat. Once melted, pour over the prepared cookie mixture. 
5. Drop spoonfuls of the remaining cookie dough over the top of the fudge. It won't cover it completely, but will make for a pretty top.
6. Place in oven and bake for 25 minutes. If the top is getting browned after 15 minutes, cover with foil. 
7. Let cool completely, so the insides don't run everywhere.

Oatmeal Bears Cookies

Paling asyik kalau ada event online baking bareng dengan tema tertentu, seperti yang biasa dilakukan NCC. Rasanya seru bikin kue bareng dan posting-posting di media sosial. Sempat juga ikut. Saat itu temanya coklat. So pasti ikut dong karena banyak olahan makanan yang bisa dibuat menggunakan coklat dan rasanya pasti akan enak.

Dan kesempatan kali ini tema eventnya adalah oatmeal OATSY – Diet sehat untuk Indonesia sehat. Sudah browsing resep-resep di Pinterest dan ada beberapa yang menarik rasanya untuk dicoba. Tapi sayang, OATSY ini agak susah dicari karena hanya ada di supermarket besar. Beruntung, minggu lalu saya ke Lottemart dan berhasil menemukan banyak OATSY di sana. Jadi deh ikutan event online OATSY - NCC Festival Hari Raya.


Saya buat dua resep, yang satu kukis berbentuk kepala beruang yang imut dan satu lagi oatmeal bars (yang buat saya rasanya seperti makan fudgy brownies). Dua-duanya rasanya enak, meski hasil panggangannya kurang pas. Yang satu terlalu lama memanggang, yang satu sepertinya kurang lama memanggang.

Untuk kukisnya karena kelamaan memanggang, hasilnya jadi keras, tidak renyah apalagi chewy. Untung sehari setelahnya teksturnya tidak lagi keras meskipun masih padat dan sedikit chewy. Jadi, point pentingnya adalah perhatikan waktu memanggang!


Oatmeal Bears Cookies

½ C. butter, softened
1 C. flour
½ C. sugar
½ tsp. baking soda
½ C. brown sugar
½ tsp. salt
1 egg
¾ tsp. ground cinnamon
½ tsp. vanilla extract
1 ½ C. quick-cooking rolled oats
Plain M&M’s
Mini M&M’s

To make cookie dough:
In a medium mixing bowl, beat butter, sugar and brown sugar on medium speed until blended. Beat in egg; stir in vanilla. In a small bowl, stir together flour, baking soda, salt and cinnamon; add to butter mixture, blending until incorporated. Stir in oats until blended. Shape dough and bake according to project directions.

To make Oatmeal Bears:
1. Preheat oven to 375 degrees. Shape cookie dough into six 1 1/4″  balls for the bear head. Do not use all of the cookie dough.
2. For each bear head ball, shape three 1/2″ balls for the ears and snout.
3. Roll a third of the small balls in sugar.
4. Flatten the cookie dough heads. We used the bottom of a glass to do this.
5. Place three of the smaller cookie dough balls on each larger, flattened piece, making two ears and a snout. Use the pieces dipped in sugar for the snout.
6. Carefully flatten the smaller balls.
7. Bake 8 to 10 minutes or until lightly browned.
8. Place 1 plain M&M on the snout to form a nose and two mini M&M’s towards the center to form eyes.
9. Serve and enjoy!



Thursday, August 17, 2017

Puding Teh Hijau dengan Vla Coklat

Kalau lagi butuh cemilan, paling praktis itu bikin puding. Ga repot pake timbangan dan butuh segala macam bahan. Cukup bubuk agar, air dan gula dimasak dan cetak. Yang ga praktis itu nunggunya hehe. Bisa 2-3 jam baru bisa dimakan. Tapi karena memang lagi kangen makan puding, ya tetep dibuat pudingnya meski makannya baru bisa nanti-nanti. Kebetulan masih ada bubuk green tea dan setengah kaleng SKM. Kalau mau pakai full SKM, tidak usah ditambahkan gula ya.

Bubuk green tea yang saya punya ada dua jenis. Satu warnanya hijau gelap sedangkan yang satu lagi warnanya hijau terang dan wanginya enak banget! Bubuk green tea yang kedua ini beli di Titan dan harganya sedikit lebih mahal dari yang pertama. Untuk puding ini saya menggunakan bubuk green tea yang kedua.


Puding ini warna hijaunya memang tidak terlalu tua, mirip warna alpukat. Teksturnya ketika di mulut pun mirip jus alpukat, lembut lumer. Rasa green teanya tipis aja soalnya kalau terlalu kuat ga enak dan ga ada yang suka. Pernah bikin mousse dengan takaran teh hijau sekitar 1-2 sdm dan rasanya pahit untuk lidah saya. Ga sanggup deh makan banyak.

Kalau suka dengan rasa green tea yang kuat, bisa ditambah bubuk green teanya dan dimakan dengan vla vanilla supaya lebih berasa rasa green teanya. Tapi perpaduan rasa geen tea dengan coklat sebenernya juga cocok kok. Seperti puding ini yang dimakan bersama vla coklat, enaaaak!

Puding
Bahan:
1 bks agar-agar warna hijau
½ kaleng skm
Gula pasir sesuaikan dengan tingkat kemanisannya
5 kaleng air
2 sdm maizena
½ sdt bubuk green tea
±50 gr coklat masak green tea, potong kecil-kecil

Cara membuat:
1. Campur semua bahan kering dan skm, aduk rata.
2. Tuang air sedikit-sedikit, aduk sampai tercampur rata.
3. Masak larutan agar-agar hingga mendidih.
4. Masukkan coklat masak green tea dan aduk hingga coklat larut. Matikan api.
5. Aduk sesekali larutan agar-agar supaya coklat masak bercampur dengan agar-agar.
6. Bila sudah tercampur, tuang agar-agar ke dalam cetakan.

Vla coklat
Bahan:
250 ml susu cair
2 sdm coklat bubuk
3 sdm gula pasir
2 sdm maizena

Cara membuat:
1. Campur bahan kering dan aduk hingga rata.
2. Tuang susu cair sedikit demi sedikit, aduk rata.
3. Masak hingga meletup-letup.

Tips:
1. Aduk agar-agar sampai larutan menyatu sebelum dituang ke cetakan supaya tidak ada endapan atau lapisan setelah agar-agar mengeras.
2. Dengan diaduk, uap panas akan cepat hilang hingga bisa langsung dimasukkan ke kulkas.
3. Karena teksturnya yang lembut dan mudah hancur, baiknya puding di cetak di cetakan kecil.

Sunday, August 13, 2017

Donat Ekonomis

Meski judulnya donat ekonomis, rasa donat dan teksturnya cukup memuaskan loh. Saya sengaja pilih kata "cukup memuaskan" supaya yang recook resep ini tidak berharap lebih. Ya kalau terbiasa makan donat enak macam donat yang di jual di mall atau biasa bikin donat dengan resep donat NCC, ga imbang jadinya. Yang satu menggunakan tepung khusus dan banyak telur sedangkan donat ekonomis ini bahannya ekonomis dan irit telur karena hanya butuh satu butir telur utuh untuk sekitar 325 gram tepung.


Asyiknya dari resep ini adalah tidak ada sisa putih telur. Terkadang saya suka malas kalau bikin kue yang membutuhkan banyak telur atau yang menyisakan putih telur karena tidak digunakan dalam resep. Jadi nambah kerjaan soalnya supaya putih telurnya terpakai, minimal saya harus goreng sisa telurnya. Satu lagi, buat donat ini saya ga perlu tenaga ekstra karena buatnya pake mixer heheh...

Mengenai daya tahan donatnya, untuk durasi sekitar 12 jam masih cukup lembut asal disimpan di wadah makanan yang tertutup rapat.


Sila di cek resepnya ya...

Donat Ekonomis
Resep asli dari Nikmatul Rosidah
Sudah dimodifikasi oleh Tungku Kecil

Bahan:
325 gr terigu
50 gr gula pasir
1½ sdt ragi instan
1 butir telur
150 - 180 ml air dingin
40 gr mentega
1 sdt garam

Cara membuat:
1. Campur terigu, gula, ragi, telur, air dingin. Uleni atau mixer sampai tercampur.
2. Tambahkan mentega dan garam. Uleni sampai kalis.
3. Tutup adonan dengan lap basah. Diamkan 10-15 menit.
4. Kempiskan adonan, uleni sebentar. Lalu bagi-bagi adonan dan bentuk bulatan. Jangan lupa beri taburan terigu di alasnya agar donat mudah diambil.
5. Siapkan wajan dan tuang minyak agak banyak. Gunakan api kecil.
6. Bila minyak sudah panas, ambil donat dan buat bulatan di tengah lalu masukkan donat ke dalam minyak panas dan goreng hingga kecoklatan.
7. Beri topping dengan lelehan coklat atau mesis atau juga dengan balutan gula donat.

Hasil jadi sekitar 15-20 buah donat tergantung ukuran.


Tips:
1. Bila ingin menggunakan hand mixer untuk membuat adonan roti, sebaiknya tepung yang digunakan tidak terlalu banyak supaya mesin mixer tidak bekerja terlalu berat karena adonan roti cukup liat dan gunakan speed 1 saja selama proses mengulen.
2. Gunakan terigu protein tinggi untuk hasil yang baik.
3. Gunakan butter dan susu cair atau tambahkan susu bubuk untuk rasa yang lebih enak.
4. Masukkan air sedikit-sedikit agar adonan tidak kelembekan. Bila kelembekan, tambah terigu sedikit-sedikit.
5. Untuk menggoreng gunakan minyak yang banyak. Donat akan berminyak bila digoreng dengan minyak yang sedikit.
6. Gunakan api yang cenderung kecil supaya donat matang merata sampai dalam dan kulit luar donat tidak hangus.
7. Tanda donat yang mengembang baik adalah adanya cincin putih di sekeliling donat. Ini karena donat mengapung saat digoreng. Untuk mendapatkan cincin putih pastikan ragi yang digunakan masih hidup, adonan kalis, dan tidak perlu terlalu sering membolak-balik donat saat digoreng.
8. Cara mencari tahu apakah ragi masih hidup bisa dengan cara mencampur ragi dengan sedikit gula dan air hangat. Aduk rata campuran tersebut dan tunggu beberapa menit. Bila campuran ragi berbuih, tandanya ragi masih hidup.
9. Untuk melubangi donat, langsung tusuk bagian tengah donat yang sudah mengembang dengan jari tanpa diuleni kembali.
10. Simpan donat di wadah tertutup agar donat tetap empuk dan lembut, tidak kering atau keras.

Thursday, August 3, 2017

Halal bi Halal (bersama Grup Langsung Enak Belimbing Manis Depok)

Ramadhan sudah lewat, lebaran pun sudah sebulan berlalu. Tinggal menulis update aktivitas saja nih yang belum.

Ngomong-ngomong soal aktivitas, minggu lalu ada acara halal bi halal bareng grup Facebook Langsung Enak wilayah Depok. Ada yang pernah dengar soal grup "Langsung Enak"? Itu lho, kumpulan ibu-ibu (sebagian besar) yang punya kesamaan hobi di bidang masak-memasak.

Foto bersama

Tadinya sih ga mau ikutan karena baru juga gabung di grup, ga kenal banyak orang. Anak introvert dan pendiam kan bingung kalo ketemu banyak orang baru sekaligus 😊. Tapi menjelang deadline pendaftaran jadi berubah pikiran karena akhirnya tergiur goodie bag dari para sponsor 😁😁 #sayamahanaknyagitu #doyangratisan

Lokasi acara bertempat di villa D’kampoeng di daerah Sawangan. Kalau berangkat dari Cibinong sih bisa naik ojek cinta alias diboncengin suami. Tapi karena dari Rawamangun, berangkat dari rumah jam 6.30 naik ojek ke stasiun Manggarai, lanjut kereta sampai stasiun Depok Lama, lanjut ojek lagi sampai TKP.  Sampai di villa sekitar jam 8 lewat. Lokasinya gampang dicari kok, soalnya ada di peta. Ya..walau sempat sedikit bingung soal jalan masuk ke villa yang agak memisahkan diri dari jalan utama plus ga ada papan namanya.

Area villa termasuk parkirannya luas. Aula yang digunakan untuk acara juga cukup luas. Karena tidak ada AC, walaupun tersedia kipas angin namun masih lumayan bikin gerah kalau ada banyak orang dalam satu ruangan. (Eh tapi kemarin sepertinya hanya saya yang kegerahan ya? Soalnya ga lihat yang lain kipas-kipas sih 😅)

Halal bi halal dimulai jam 9.30 oleh Carik*, mba Lulu, dilanjut dengan presentasi dari perwakilan produk Claris. Sebagai pelajar yang baik, tentu saya simak dong presentasinya.

Jadi Claris itu ternyata punya jargon Cool Homeware. Kegiatan halal bi halal itu kalau dalam kosa katanya Claris adalah Cool Activity, dan pengguna produk Claris atau peserta dalam Cool Activity termasuk dalam Cool Community. Cool banget kan! Nah, setelah menyimak saya jadi tahu kalau ada penawaran voucher belanja produk Claris di Clarisstore dengan memfollow instagram Clarishome untuk 20 orang. Rejeki pantang ditolak dong ah, saat istirahat saya hampiri stan Claris dan voucher belanja akhirnya di tangan. Ihiy!

Oya, di sela-sela acara ada kuis juga dan saya berhasil menjawab satu pertanyaan yang hadiahnya talenan lucu bentuk ayam dari Claris. Ah senangnya... 😄

Acara berlanjut dengan lomba membuat cake pop. Teman duduk di samping saya, mba Olin (yang ternyata Carik wilayah Bogor), mengajak untuk ikut serta. Bersama satu orang lainnya, mba Nani, kami bagi-bagi tugas membuat cake pop karena buatnya harus bergantian dengan waktu terbatas. Mba Nani urutan pertama, bertugas mencampur adonan kering dan basah. Mba Olin urutan kedua bertugas membentuk cake pop. Terakhir saya bertugas untuk melapisi cake pop dengan sprinkle dan mesis. Karena pembagian tugas yang jelas, kelompok kami menang. Kami membuat 5 cake pop yaitu jumlah minimal yang ditentukan, kelimanya  mempunyai ukuran yang sama dan masing-masing terlapisi rata dengan sprinkle/mesis. Alasan itulah yang membuat juri memenangkan kelompok kami. Dan hadiahnya adalah goodie bag dari Colatta. Hore! 🙌

Goodie bagsss

Lomba selesai, lanjut ke obrolan bisnis. Hehe... Maksudnya sesi bincang-bincang bersama para pebisnis yang inspiratif. Pembicara pertama, Haifa Adawiyah, pebisnis yang masih berstatus mahasiswa namun sudah beromset banyak. Saat buka PO, langsung penuh daftarnya. Iya, segitu saktinya.

Ini saat presentasi produk dari Claris

Pembicara kedua Mba Naning yang akhirnya berbisnis di makanan beku dengan beberapa karyawan dan banyak reseller.  Satu dua hari bisa saja ga ada pembelian, tapi sekalinya reseller berbelanja, stok yang ada sampai tidak mencukupi. Padahal freezer yang digunakan untuk menyimpan stok itu ada 3 buah loh! Wow banget kan?

Dalam sesi tersebut diceritakan awal mula kedua pembicara memulai bisnis, jatuh bangunnya, kendala yang dihadapi dan tak lupa saran untuk para pemula yang mau berbisnis. Sarannya adalah: fo-keush. 😁 FOKUS. Itu sarannya. Fokus ke satu produk saja, jadikan ia sebagai produk utama yang menjadi brand. Dengan begitu pemasaran juga bisa maksimal.

Demo saat membuat Haan Green Tea Lemon Cake

Sesi berikutnya demo masak dari Colatta. Ada 3 resep yang diperagakan oleh Chef Nunung Patimah, yaitu resep kue kering, cake, dan puding. Saat demo selesai, ada acara icip-icip dari resep yang diperagakan. Dari ketiga resep itu favorit saya adalah kue kering dan cakenya. Kue keringnya enak, renyah, rasa coklat dan kacang almond. Penampilannya yang dibalut coklat leleh jadi mirip sama si Dip Chocolate deh. Lalu cakenya yang menggunakan tepung premiks chiffon dari Haan aroma pandan, teksturnya lembuuuut deh. Padahal proses buatnya semua bahan langsung campur jadi satu, ga pake ngocok telur terpisah seperti chiffon biasanya. Oya, dalam adonan ditambah bubuk green tea tapi sayangnya aroma dan rasa green teanya ga ada, kalah sama rasa dan aroma dari vla lemonnya. Tapi tapi tetep enaaaak... Mumpung dapet tepung premiksnya dari goodie bag, next mau coba bikin dan bubuk green teanya ditambah ah, tapi tanpa vla lemon kali ya supaya ga saingan aroma dan rasanya.

Kiri: Strawberry Caramel Verrine
Kanan: Haan Green Tea Lemon Cake

Acara terakhir adalah acara yang paling meriah. Pembagian doorprize dan kuis 😁Cukup banyak juga hadiah yang dibagikan sampai acara pembagian doorpize baru selesai sekitar satu jam kemudian. Saya yang sampai akhir masih berharap dapat doorprize, harus kecewa karena nomer saya ngga dipanggil juga. Eh, ga kecewa amat sih karena saya sudah dapat goodie bag dari Colatta dan Claris karena menang lomba dan menjawab kuis. Itupun masih ditambah satu goodie bag lagi untuk semua peserta yang hadir. Jadi semua pulang dengan hati senang. We all had a great time!

Eh kok ya lupa... Postingannya tentang halal bi halal, tapi saya belum berlebaran di sini. Selamat Idul Fitri, taqabbalallahu minna wa minkum...  Semoga Allah menerima puasa dan amal kami dan kalian semua.


Note: 3 foto teratas saya ambil dari grup

Thursday, June 22, 2017

Belajar Memasarkan Kue Kering (Berdasarkan Pengalaman)

Haaaay... Sudah lama ga posting, apa kabar? (berasa kayak ada yang baca aja yah...hahaha...) Beberapa hari lagi lebaran nih, alhamdulillah pesenan kue kering sudah selesai dibuat dan dikirim. Tinggal satu dua tanggungan aja yang belum selesai.

Tahun ini alhamdulillah jumlah pesenannya meningkat sekitar 30% dari tahun lalu. Meski tidak terlalu signifikan kenaikannya, tapi kami cukup kelabakan ngerjainnya karena oven yang digunakan hanya oven kompor ukuran 30x30. Cuma satu pulak ovennya. Nah, bayangin deh kapasitas oven, waktu panggang per loyang, dan target yang harus dipenuhi. FYI untuk manggang nastar/palm cheese saya butuh waktu 50 menit lebih sampai kuenya matang. Lama yaaaaa...

Mengenai target pesenan, awalnya kami hanya mematok di angka 90 toples sama seperti tahun sebelumnya (maklum, masih baker amatiran). Jumlah itu dirasa cukup untuk dikerjakan tanpa terburu-buru dan saya sudah bisa libur di minggu terakhir Ramadhan.

Target sudah ditentukan, langkah selanjutnya adalah bagaimana memasarkan produknya.  Googling pake keyword sistem reseller kue kering tapi ga ada yang memuat secara rinci cara apa yang diperlukan untuk menjual kue kering. Jadi sekarang saya terinspirasi membuat dokumentasi cara pemasaran kue kering, siapa tahu ada pemula seperti saya yang butuh infonya.

1. Cari reseller
Reseller selain dapat meluaskan pangsa pasar, ia juga memudahkan kerja tukang kue agar bisa fokus di dapur tanpa perlu repot memasarkan produk. Lagi manggang tapi masih pegang hp buat nyatetin orderan kan repot banget ya?

2. Sistem keuntungan reseller
Sempat bolak-balik menentukan sistem apa yang pas dan memudahkan kedua belah pihak, akhirnya balik lagi ke sistem sebelumnya yaitu: pembelian 10 toples baru dapat potongan harga reseller. Namanya juga masih pemula heheh...

3. Sedia tester
Nah ini harus sedia lumayan banyak apalagi kalo resellernya banyak. Untuk menekan biaya pengeluaran, kemarin dapat saran agar tester dibuat dalam ukuran mini dan dikemas satuan pake plastik sealed. Tester bisa dibagikan gratis atau dengan mengganti biaya produksi. Kemarin sih saya bagikan gratis untuk memudahkan reseller, tapi ga terlalu efektif jadinya karena ada tester yang malah dimakan sendiri oleh resellernya. Seperti tetangga belakang rumah yang juga memasarkan kue kering dan testernya malah habis dimakan suaminya. Kan jadi amsyong tukang kuenya, mau untung jadi buntung hahaha... Untuk tahun depan masih berat rasanya untuk membebankan biaya tester ke reseller, tapi kalau digratiskan ya ada resikonya. Jadi pilihlah trusted reseller kalau mau menggratiskan tester supaya ada hasilnya. Oh dan pelajaran lagi dari tetangga belakang rumah: kalau mau ekstra tester, you've got to pay!
Wow, panjang ya soal tester ini. 😀 Ya maklum, kemarin sempet khawatir biaya tester ga balik modal saking banyaknya bikin tester. 😂

Paket tester untuk reseller


Satu jenis kue di plastik ditulisi harga per toples

 4. Cek harga bahan baku
Ini penting banget. Update harga bahan baku mulai dari kemasan kecil (mis. 100 gr) sampai kemasan besar (kiloan) untuk meminimalisir kerugian. Akan lebih baik lagi kalau daftar pesanan sudah masuk di awal bulan puasa, jadi bisa langsung belanja sebelum harga-harga cenderung naik.

5. Tentukan harga jual
Silakan pakai rumus sendiri, tapi jangan lupa masukkan variabel biaya pegawai dan kemasan ke dalam harga jual. Jangan sampai di akhir bulan keuntungan yang didapat malah ga cukup buat menutupi keseluruhan biaya yang dikeluarkan.

6. Sedia kemasan dan stiker merk
Pikirkan kemasan yang cantik dan sedia jumlah kemasan yang cukup untuk pesanan. Kemarin kami sempet kebingungan karena kehabisan kemasan di tbk langganan.  Tapi alhamdulillah masih dapet kemasan di tempat lain. Jadi untuk tahun depan kami berencana untuk beli kemasan di awal atau cetak kemasan sendiri.

Kemasan dus bervariasi harga dan motifnya, baiknya siapkan budget tersendiri
7. Ongkos kirim
Nah, ini juga penting. Tentukan dari awal apakah biaya kirim sudah termasuk harga produk atau belum. Kalau saya, ongkir diluar harga produk dan dibebankan ke masing-masing konsumen.

8. Packing yang bagus
Kue sudah siap, kemasan sudah cantik. Tapi kalau kemasan pengirimannya kurang bagus, apalagi dikirim pake ojek dan bukan mobil, akan riskan jadinya. Kemarin sempet kirim dari Cibinong ke Cibubur menggunakan ojek yang kardus kuenya (8 toples dimasukkan dalam kardus) hanya diikat sekali saja menggunakan karet ban (yes, karet ban), alhasil 4 dari 8 toples kue isinya remuk redam. 😂 Kami sekeluarga sih curiga kalau kardusnya jatuh karena ikatannya ga kuat. Jadi... padatkan isi kue dalam toples hingga tidak ada ruang gerak lagi, ikat kardus dengan baik dan erat ke motor supaya tidak mudah goyang/jatuh, pilih rute yang aman dan jalan yang rata atau minim guncangan. Atau negosiasikan dengan konsumen untuk memilih moda pengiriman yang lebih aman. Kue kering ini jenis kue yang rapuh, untuk itu kami tidak menyarankan pengiriman via ekspedisi.
Khawatir kue rusak karena getaran motor, akhirnya diputuskan kue disangkutkan di bahu
9. Daya tahan kue
Mengenai hal ini, kue kering sebenarnya punya daya tahan yang cukup lama. Bisa berbulan-bulan asal pengerjaannya rapih, bersih, dipanggang dengan api kecil hingga kue benar-benar kering dan terakhir ditempatkan dalam toples bila sudah benar-benar dingin. Tapi untuk menghambat tumbuhnya jamur, bisa dengan meletakkan silica gel untuk menyerap kelembaban. Silica gelnya yang untuk makanan ya, bukan yang untuk sepatu loh...

Sekian tips yang dapat kami sampaikan berdasarkan pengalaman singkat kami. Semoga berguna ya!


 

tungku kecil Template by Ipietoon Cute Blog Design